Friday, March 19, 2010

Want Paradise? You have to work for it. Paradise has a price.

You can read this note in Indonesian (Bahasa), French, Albanian, Turkish, Arabic and Urdu Language.


Assalam alaykum,


Bismillah
Allahuma salli'ala Muhammad.



The only ghaayah (aim and target) of a Muslim should be to seek the pleasure of Allah, whilst hoping to be rewarded by his Lord (with paradise) for doing so. Thus, paradise is not the sole objective in his life; rather it is seeking the pleasure of Allah.


However, this paradise which we are speaking of requires a huge amount of sacrifice and willpower, and this was confirmed by the Messenger Muhammad (saw) who said in a famous hadeeth:


"When Allah created paradise and hell, he sent Jibreel (Gabriel) to paradise, saying: 'Go and look at it and the things I have prepared therein for its inhabitants.' So he went and looked at it and at what Allah had prepared therein for its inhabitants. He then came back and said: 'By your glory, whosoever will hear of it will long to enter it.' So he ordered that it be surrounded by forms of hardship, and said to Jibreel: 'Go back and look at what I have prepared therein for its inhabitants.' So he went back and found that it was surrounded by forms of hardship. Then he came back and said: 'By your glory, I fear that no-one will enter it.'


Then he sent him to the fire of hell saying, 'Go and look at it and what I have prepared therein for its inhabitants.' So he looked at it and saw that it was in layers, one above the other. Then he came back and said: 'By your glory, whoever hears of it will never try to enter it.' So he ordered that it be surrounded by passions and desires, and said: 'Go and see what I have prepared therein for its inhabitants.' So he went and looked at it, then came back and said, 'by your glory, I fear that no-one will escape from entering it.'" (Muslim, Abu Daawood and Imaam Ahmad)


And the messenger of Allah (saw) also said:


"The Fire is surrounded by shahawaat (desires), and paradise is surrounded by hardship." (Al-Bukhaari and Muslim)


Therefore oh dear brothers and sisters, after knowing these ahaadeeth how can we expect the road to Jannah to be simple, easy and test free? We know very well that the only way to please Allah (swt) and enter paradise is by following the Messenger Muhammad (saw) and his companions, yet how similar is our life to theirs?


The Messenger Muhammad (saw) and his companions were extradited from their homeland, mocked at, tortured, ridiculed, boycotted, killed, slandered and attacked; how much of this do we suffer? The moment we lose a bit of wealth, are shouted at by our parents, are labelled by the Kuffaar and face a bit of criticism from so-called Muslims, we completely give up our da'wah, 'aqeedah and zeal to work for Allah's deen.


It is vital for us to understand this concept properly in order for us to remain steadfast and firm in the deen. Allah (swt) will always test the believers; sometimes he may test us through our families or wealth, and other times he may test us with the Kuffaar, Munaafiqeen, deviant Muslims or even with our close friends. This is a promise from almighty Allah (swt) therefore we should always be expecting it.


Dear Muslims, never lose hope in your Lord. Always remember that whatever test you face, the Sahaabah were faced with much worse scenarios. Ibn Taymiyyah, Abu Haneefah, Ahmad bin Hanbal and many other great 'Ulamaa (scholars) were put behind bars but they never compromised their call. 'Ammaar bin Yaasir (ra) witnessed by his own eyes the torture and killing of his mother, Hamzah was mutilated, Bilaal was tortured, Abu Bakr was beaten to near death, 'Uthmaan was assassinated, and the Messenger Muhammad (saw) was strangled and suffocated. What kind of similar hardship have we faced in our life for the sake of Allah?


If you hear a Munaafiq or corrupted person say, "Yes but that was at their time. The reality has changed and we are living in a different situation," do not listen to him for he has a disease in his heart. No person will ever enter paradise without to face severe tests from almighty Allah (swt) in every sphere of life, for Allah will test those who he loves:


"When Allah wishes good for someone he will test him." (Al-Bukhaari)


We have heard many people who have the attributes of the Munaafiqeen often saying in regards to the Mujaahideen and those sincere Muslims who have lost their limbs for the sake of Allah or have been imprisoned, "Allah has punished these people. Had they not made such statements then they would be free today." We would like to remind them of one verse where Allah (swt) says:


"O you who believe! Be not like those who disbelieve (hypocrites) and who say to their brethren when they travel through the earth or go out to fight: 'If they had stayed with us, they would not have died or been killed,' so that Allah may make it a cause of regret in their hearts. It is Allah that gives life and causes death. And Allah is All- Seer of what you do." (EMQ Aali 'Imraan, 3: 156)


One day you may have no food to eat, no clothes to wear, no home to live in, no family to ask for help, and no limbs to help you work. If you are ever tested by Allah (swt) and find yourself to be in this situation, then the best and only thing you could do is say, "al-Hamdulillaah (all praises are for Allah)." Be grateful to your Lord in ease and in hardship. Verily the one who is ungrateful to his Lord will live a miserable life in the dunyaa, and in the hereafter he will be disgraced and humiliated.


"Or think you that you will enter Paradise without such (trials) as came to those who passed away before you? They were afflicted with severe poverty and ailments and were so shaken that even the Messenger and those who believed along with him said, 'When (will come) the Help of Allah?' Yes! Certainly, the Help of Allah is near!" (Al-Baqarah, 2: 214)


"Do people think that they will be left alone because they say: 'We believe,' and will not be tested?"


"And we indeed tested those who were before them. And Allah will certainly make (it) known (the truth of) those who are true, and will certainly make (it) known (the falsehood of) those who are liars, (although Allah knows all that before putting them to test)." (Al-'Ankaboot, 29: 2-3)


"And certainly, we shall test you with something of fear, hunger, loss of wealth, lives and fruits, but give glad tidings to as-Saabireen (the patient ones, etc.)."


"Who, when afflicted with calamity, say: 'Truly! To Allah we belong and truly, to Him we shall return.'"


"They are those on whom are the Salawaat (i.e. blessings etc. [who are blessed and will be forgiven]) from their Lord, and (they are those who) receive His Mercy, and it is they who are the guided-ones." (Al-Baqarah, 2: 155-157)


Translation in Indonesian Language



MENDAMBAKAN SURGA? KAMU HARUS BEKERJA UNTUK MENCAPAINYA. SURGA MEMILIKI HARGA




Assalamu’alaikum,
Bismillah


Allahumma salli ’ala Muhammad
Satu-satunya ”Ghayaah” (tujuan dan target) sebagai seorang Muslim seharusnya adalah untuk mencari cara membuat Allah senang, sementara juga mengharapkan imbalan dari Tuhan (berupa Surga) dengan melakukan hal tersebut. Jadi, surga bukan merupakan tujuan tunggal di dalam hidup ini, dibanding dengan mencari cara bagaimana membuat Allah senang.


Bagaimanapun, surga yang kita bicarakan disini membutuhkan pengorbanan dan keinginan yang kuat, dan hal ini telah dikonfirmasikan pula oleh Rasulullah S.A.W. yang disabdakan di dalam suatu Hadist yang terkenal:


”Ketika Allah menciptakan surga dan neraka, maka Dia mengirimkan malaikat Jibril (Gabriel) ke surga, dan mengatakan: ”Pergi dan lihatlah surga dan hal-hal lainnya yang Aku telah sediakan di dalamnya bagi para penghuninya.” Maka ia pergi dan melihat apa yang telah Allah sediakan di dalamnya bagi para penghuninya. Kemudian ia kembali dan berkata: ”Dengan Kebesaran-Mu, siapapun yang mendengarnya akan memakan waktu lama untuk memasukinya. Kemudian Dia memerintahkannya agar dikelilingi kesulitan, dan berkata kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan di dalamnya bagi para penghuninya.” Maka ia (Jibril) pergi kembali dan menemukan tempat yang dikelilingi berbagai kesulitan. Kemudian ia kembali dan berkata: ”Dengan Kebesaran-Mu, aku takutkan tidak ada seorang pun yang dapat masuk ke dalamnya.


Kemudia Dia mengirim Jibril ke dalam api neraka dan berkata, ”Pergi dan lihatlah apa yang telah aku sediakan bagi para penghuninya.” Maka ia pergi dan melihat apa yang ada di dalamnya dan terdapat beberapa lapisan, satu di atas lainnya. Kemudian ia kembali dan berkata: ”Dengan Kebesaran-Mu , siapapun yang mendengarnya tidak akan pernah mau mencoba masuk ke dalamnya. Kemudian dia memerintahkannya agar dikelilingi oleh nafsu dan keinginan, dan berkata: ”Pergi dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan di dalamnya bagi para penghuninya. Maka ia pergi dan melihatnya, kemudian kembali dan berkata, ’Dengan Kebesaran-Mu, aku takut tidak ada seorangpun yang dapat melarikan diri dari memasukinya.” (Muslim, Abu Daawood dan Imaam Ahmad)


Dan Rasulullah S.A.W. bersabda pula:


“Api tersebut dikelilingi oleh Syahwat (nafsu) , dan surga dikelilingi oleh kesulitan.” (Al-Bukhaari dan Muslim)


Karenanya wahai para saudara dan saudari, setelah mengetahui hadist-hadist ini bagaimana kita bisa berharap jika perjalanan ke Surga itu akan mudah dan bebas dari ujian? Kita sangat mengetahui bahwa satu-satunya cara adalah dengan membuat Allah (S.W.T) senang dan memasuki surga dengan mengikuti Rasulullah (SAW) dan para sabatina, yang telah diekstradisi dari kampung halamannya, dianiaya, disiksa, diejek, di boikot, dibunuh, difitnah, dan diserang; Seberapa besar kita dapat menerima hal-hal tersebut? Saat ini bila kita kehilangan sedikit kemakmuran, (dari orang tua kita), yang diciptakan oleh para kaum kafir dan mendapat sedikit kritik tentang Muslim, maka kita lalu menyerah dalam melakukan dakwah, Akidah dan semangat untuk bekerja bagi agama Allah.


Sangat penting bagi kita untuk mengetahui konsepnya secara benar sebagai pengingat bagi kita untuk sabar dan tegas di dalam agama kita. Allah (SWT) akan selalu menguji para umatNya yang beriman; terkadang Dia menguji kita melalui keluarga atau pun kekayaan yang kita miliki, dan di waktu lain Dia dapat juga menguji kita dengan kaum Kafir, Munafik, penyimpang Muslim atau bahkan dengan para sahabat kita sendiri. Ini merupakan janji dari Yang Maha Besar Allah (SWT) karenanya kita harus selalu siap menghadapinya.


Wahai Para Muslim sekalian, jangan pernah kehilangan harapan akan Tuhan. Selalu ingat bahwa apapun ujian yang kalian hadapi, maka Sahaabah akan dihadapi dengan banyak skenario yang sulit sekalipun. Ibn Taymiyyah, Abu Haneefah, Ahmad bin Hanbal dan banyak Ulama Besar lainnya ditempatkan di belakang bar tetapi mereka tidak pernah mengkompromikan hal tersebut. ”Ammar bin Yaasir (r.a.) menyaksikan dengan penghilatannya sendiri akan penyiksaan dan pembunuhan atas ibunya, bagaimana Hamzah dimutilasi, Bilaal disiksa, Abu Bak dipukuli hingga mendekati kematian, ’Uthmaan dibunuh, dan Rasulullah Muhammad (S.A.W) dicekik. Kesulitan yang sama seperti apa yang kita hadapi di dalam hidup kita demi Allah?


Jika kalian mendengan seorang Munafik atau seorang koruptor berkata, ” Ya tetapi itu adalah pada jaman mereka. Kenyataannya sekarang telah berubah dan kita hidup di dalam situasi yang berbeda, ” janganlah kalian mendengan perkataan orang tersebut karena penyakit hati yang dimilikinya. Tidak seorang pun akan memasuki Surga tanpa mengalami berbagai ujian (cobaan) dari Yang Maha Besar Allah (S.W.T.) di setiap saat kehidupan, dimana Allah akan menguji hamba-hamba yang dicintai-Nya.


”Ketika Allah mengharapkan kebaikan untuk seseorang, maka Allah akan menguji orang tersebut.” (Al-Bukhari)


Kita telah mendengar banyak orang yang memiliki atribut Kemunafikan sering berkata hal yang berkenaan dengan para kaum Mujahidin (pejuang di jalan Allah) dan kaum muslim lainnya yang telah kehilangan kebebasan mereka hanya demi Allah semata telah dipenjarakan, ”Allah telah menghukum orang-orang tersebut. Bagi mereka yang tidak membuat perjanjian maka kemudian mereka akan bebas.” Kami akan mengingatkan mereka akan suatu ayat dimana Allah (S.W.T.) telah memfirmankan:


”Wahai orang-orang yang beriman! Jangan kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak Menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah Menghidupkan dan Mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imron 3:156)
Suatu saat mungkin kalian tidak akan memiliki makanan untuk dimakan, tidak memiliki pakaian untuk dipakai, tidak memiliki rumah untuk tinggal, tidak memiliki keluarga untuk dimintai pertolongan, dan tidak memiliki pesuruh untuk menolongmu mengerjakannya. Jika kalain pernah diuji oleh Allah S.W.T dan menemukan diri kalian dalam situasi seperti ini, maka hal terbaik dan satu-satunya yang harus kalian katakan adalah, ”Alhamdulillah (segala puji hanya untuk Allah semata).” Berterima kasihlah kepada Tuhan-mu di dalam kemudahan dan kesulitan. Berbeda dengan orang yang tidak berterma kasih kepada Tuhan-nya akan merasakan kehancuran hidup di dunia ini, dan di hari kemudian dia akan ternoda dan terhina.


”Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ”Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah 2:214)


”Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan hanya dengan mengatakan: ’Kami telah beriman,’ dan mereka tidak akan diuji?”


”Dan sungguh, Kami telah Menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti Mengetahui orang-orang yang benar dan pasti Mengetahui orang-orang yang dusta.”


(QS. A—’Ankabut 29:2-3)
”Dan Kami pasti akan Menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar.”,


”(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali).”


”Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”


(QS. Al-Baqarah 2:155-157)




█████████████████████████████████████████


Translation in French language





La seule ghaayah (objectif et cible) d'un musulman devrait être de chercher le plaisir d'Allah, alors que l'espoir d'être récompensé par son Seigneur (avec le paradis) pour le faire. Ainsi, le paradis n'est pas le seul objectif dans sa vie, mais elle est à la recherche de l'agrément d'Allah.


Toutefois, ce paradis dont nous parlons de exige une énorme quantité de sacrifice et de volonté, et cela a été confirmé par le Messager Muhammad (SAW) a dit dans un célèbre hadith:


"Quand Allah a créé le paradis et l'enfer, il a envoyé Gabriel (Gabriel) au paradis, en disant:« Allez et regarder les choses et je l'ai préparé pour ses habitants, y '. Ainsi, il est allé et a examiné et à quel Allah y avait préparé pour ses habitants. Il est ensuite revenu et a dit: «Par ta gloire, celui qui va entendre d'elle longtemps pour entrer." Ainsi, il a ordonné qu'il soit entouré par des formes de sujétion, et dit à Gabriel: «Revenez en arrière et regarder ce que j'ai préparé pour ses habitants, y '. Ainsi, il est retourné et a trouvé qu'il était entouré de formes de difficultés. Puis il revint et dit: «Par votre gloire, je crains que personne ne va y entrer."


Puis il lui a envoyé le feu de l'enfer en disant: "Allez, allez le voir et ce que j'ai préparé pour ses habitants, y '. Il a donc regardé et j'ai vu qu'il était en couches, l'une au-dessus des autres. Puis il revint et dit: «Par votre gloire, celui qui écoute de celui-ci ne sera jamais essayer d'entrer." Ainsi, il a ordonné qu'il soit entouré par les passions et les désirs, et dit: «Allez voir ce que j'ai préparé pour ses habitants, y '. Ainsi, il est allé et a examiné, puis revint et dit, «par votre gloire, je crains que personne ne sera pas d'y entrer." "(Muslim, Abu Daawood et imam Ahmad)


Et le Messager d'Allah (SAW) a dit aussi:


"Le feu est entouré par shahawaat (désirs), et le paradis est entouré par les difficultés." (Al-Boukhari et Muslim)


Par conséquent, oh très chers frères et sœurs, après avoir connu ces hadith comment pouvons-nous nous attendre à la route Jannah pour être simple, facile et d'essai gratuit? Nous savons très bien que la seule manière s'il vous plaît à Allah (SWT) et entrez dans le paradis est en suivant le Messager Muhammad (SAW) et de ses compagnons, mais la façon dont notre vie est semblable à la leur?


Le Messager Muhammad (SAW) et ses compagnons ont été extradés de leur patrie, raille, torturés, ridiculisé, boycotté, tués, calomnié et attaqué; combien de ce que nous souffrir? Au moment où nous perdons un peu de la richesse, sont à crier par nos parents, sont étiquetés par le Kuffaar et le visage un peu de critiques de la part des soi-disant musulmans, nous avons complètement abandonner notre Dawah, aqeedah et de zèle à travailler pour Allah Deen.


Il est vital pour nous de bien comprendre ce concept pour nous permettre de demeurer ferme et inébranlable dans la Deen. Allah (SWT) sont toujours tester les croyants, parfois il nous tester mai par le biais de notre famille ou de la richesse, et d'autres fois, il nous tester mai avec la Kuffaar, Munaafiqeen, déviants ou les musulmans, même avec nos proches. Ceci est une promesse de tout-puissant Allah (SWT) par conséquent, nous devons toujours être attendent.


Chers musulmans, ne jamais perdre espoir en votre Seigneur. Toujours se rappeler que quel que soit le test, vous la face, ont été confrontés à Sahaabah pire des scénarios. Ibn Taymiyyah, Abu Haneefah, Ahmad bin Hanbal et bien d'autres "Ulamaa (universitaires) ont été mis derrière les barreaux, mais ils n'ont jamais compromis leur appel. «Ammaar bin Yaasir (ra) assisté par ses propres yeux la torture et le meurtre de sa mère, Hamza a été mutilé, a été torturé Bilaal, Abu Bakr, a été battu à mort près, Uthmaan a été assassiné, et le Messager Muhammad (SAW) a été étranglée et étouffée. Quel genre de difficultés similaires que nous avons rencontrées dans notre vie pour l'amour d'Allah?


Si vous entendez une personne corrompue ou Munaafiq dire, «Oui, mais qui est en leur temps. La réalité a changé et nous vivons dans une situation différente," ne pas l'écouter car il a une maladie dans son coeur. Aucune personne ne sera jamais entre paradis sans faire face à de rudes épreuves tout-puissant Allah (SWT) dans toutes les sphères de la vie, pour Allah, ceux qui mettront à l'épreuve qu'il aime:


"Quand Allah veut pour un bon test, il lui". (Al-Boukhari)


Nous avons entendu beaucoup de gens qui ont les attributs de la Munaafiqeen souvent dire en ce qui concerne la Mujaahideen musulmans sincères et ceux qui ont perdu leurs membres au nom d'Allah ou ont été emprisonnés, «Allah a puni ces gens. Si elles l'avaient pas fait déclarations, ils seraient libres d'aujourd'hui. " Nous tenons à leur rappeler un verset où Allah (SWT) dit:


"O vous qui croyez! Ne soyez pas comme ceux qui croient (les hypocrites) et qui disent à leurs frères, quand ils Voyage à travers la terre ou vont à la lutte:« Si on était resté avec nous, ils ne sont morts ou ont été tués, », de sorte que Allah mai faire une source de regret dans leurs coeurs. C'est Allah qui donne la vie et la mort. Et Allah est Clairvoyant sur tout ce que vous faites." (EMQ Aali 'Imraan, 3: 156)


Un jour, vous mai n'ont pas de nourriture à manger, pas de vêtements à l'usure, pas de maison à vivre, pas de famille pour demander de l'aide, et aucun des membres de vous aider à travailler. Si vous êtes testé par Allah (SWT) et vous d'être dans cette situation, la meilleure et la seule chose que vous puissiez faire est de dire, "al-Hamdulillaah (toutes les louanges sont à Allah)." Soyez reconnaissants au Seigneur dans votre aise et en difficultés. En vérité, celui qui est ingrat envers son Seigneur, vivre une vie misérable dans les dunyaa, et dans l'au-delà, il sera humilié et déshonoré.


"Pensez-vous que vous entrez au Paradis sans ces (essais), comme à ceux qui se sont passés avant vous? Ils étaient en proie à de graves maladies et la pauvreté et ont été si ébranlée que, même au Messager et à ceux qui ont cru avec lui dit:" Quand (se) l'aide d'Allah? " Oui, certainement, l'Aide d'Allah est proche! " (Al-Baqarah, 2: 214)


"Les gens pensent qu'ils vont être laissés seuls parce qu'ils disent:« Nous croyons, et ne seront pas testés? "


"Et nous avons effectivement testé ceux qui ont été avant eux. Et Allah va certainement faire (elle) connu (la vérité de) ceux qui sont vrais, et va certainement faire (elle) connu (la fausseté de) ceux qui sont des menteurs, (bien que Allah sait tout ce que avant de les mettre à l'essai). " (Al-'Ankaboot, 29: 2-3)


"Et certainement, nous allons tester avec vous quelque chose de la peur, la faim, la perte de richesse, de vie et de fruits, mais la bonne nouvelle à donner comme Saabireen (le patient, etc)."


"Qui, alors en proie à de sinistres, de dire:" Vraiment! A Allah nous appartenons et vraiment, c'est à Lui que nous retournerons. "


"Ils sont ceux qui sont les Salawaat (c'est-à-dire la bénédiction etc [qui sont bénis et seront pardonnés]) de leur Seigneur, et (ce sont ceux qui ont) recevoir sa miséricorde, et ce sont eux qui sont guidées proches. " (Al-Baqarah, 2: 155-157)

█████████████████████████████████████████


Translation in Arabic language





السلام عليكم:


بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صلي على سيدنا محمد، آما بعد:





غاية المسلم الوحيدة يجب آن تكون ارضاء الله تعالى و السعي في نيل محبته بينما يآمل في آن يكافئه ربه بالجنة، ولكن نيل الجنة ليس الهدف الوحيد في هذه الحياة، بل انه السعي وراء محبة الله و رضاه و من خلال فعل ذلك نحصل على الجنة.


على أية حال، هذه الجنةِ التي نتكلم عنها تَتطلّبُ كمية ضخمة مِنْ التضحيةِ وقوة الارادة وهذا أُكّدَ مِن قِبل الرسولِ محمد عليه الصلاة و السلام الذي قالَ في حديث مشهور: (بما معناه)


"عندما خَلقَ اللهَ الجنةً والجحيمَ، أرسلَ جيبريل إلى الجنةِ , قائلاً ' فذهب جبريل و نظر الى الجنة و الآشياء التي آعددها الله لسكنتها' لذا ذَهبَ ونَظرَ إليه وفي الذي اللهِ إستعدَّ في ذلك المكان لسكنتِه. هو ثمّ رَجعَ وقالَ: ' بمجدِكَ , الذي يَسْمعُ عنها سَيَشتاقُ ليَدْخلُها. ' لذا طَلبَ بأنّ يَكُونُ مُحاطاً بأشكالِ المشقّةِ، وقالَ إلى جيبريل: ' يَعُودُ ويَنْظرُ إلى ما آعد في ذلك لسكنتها. ' لذا عادَ ووَجدَ بأنّه أُحيطَ بأشكالِ المشقّةِ. ثمّ رَجعَ وقالَ: ' بمجدِكَ، أَخَافُ بأنّ لا أحد سيدخلها. '


ثمّ أرسلَه لرؤية النارِ (الجحيمِ)، ' فذْهبُ ونْظرُ إليها والذي إستعددتُ في ذلك المكان لسكنتِه. ' لذا نَظرَ إليها ورَأى بأنّها كَانَت في طبقاتِ، واحدة فوق الآخرى. ثمّ رَجعَ وقالَ: ' بمجدِكَ، مَنْ يَسْمعُ عنه لَنْ يُحاولَ دُخُولها ابدا. ' لذا طَلبَ الله بأنّ تكُونُ مُحاطاة بالعواطفِ والرغباتِ، وقالَ: ' اذْهبُ ووانظر ماذا إعددتُ في ذلك المكان لسكنتِه. ' لذا ذَهبَ ونَظرَ إليه، ثمّ رَجعَ وقالَ، ' بمجدِكَ، أَخَافُ بأنّ لا أحد سيهرب مِنْ دُخُولها. ' "(مسلم، أبو داوود وإمام أحمد )


قال رسول الله ايضا:


"النار مُحاطةُ بالشهوات (رغبات)، والجنة مُحاطةُ بالمشقّةِ." (البخاري ومسلم)


لذا، يا للعجب ايها الإخوة والأخوات، بعد معْرِفة هذه الآحاديث كَيْفَ لنا آن نَتوقّعُ بآن الطريقَ إلى الجنة سَيَكُونُ سهلَا بسيطَ ومن دون اختبارات؟؟ نحن نَعْرفُ جيداً جداً ان الطريقَ الوحيدَ لرجاءً اللهِ و دخول جنته هو باتباع سنة نبيه محمد عليه الصلاة و السلام و الصحابة (رضي الله عنهم و آرضاهم) و لكن كم هي حياتنا مماثلة لحياتهم؟


الرسول محمد -عليه الصلاة و السلام- ورفاقه آخرجوا مِنْ وطنِهم، اسنهزآ بهم، تم تعذيبهم، و تعرضوا للاستهزاء و السخرية، و قطعوا، و قَتلَوا، إفترى عليهم وتمت مهاجمَتهم؛ ما مقدار معاناتنا بالنسبة لهم؟ هل نحن عانينا بقدر معاناتهم؟؟ في اللحظة التي نخسر فيها جزء من ثروتنا، نفقد الآمل و نقنط من رحمة الله و نتخلى عن الدعوة!!! .


من حيويُ لنا أَنْ نفْهمَ هذا المفهومِ بشكل صحيح لكي نتمكّنُ نا من البَقاء صامدُين وآقويُاء في الدين . الله عز و جل سَيَختبرُ المؤمنين دائماً؛ أحياناً هو قَدْ يَختبرُنا من خلال عائلاتنا أَو ثروتِنا، وأوقات أخرى قَدْ يَختبرُنا مَع الكفار، و المافقين ، أَو حتى مَع أصدقائنا المقرّبين. هذا وعد مِنْ الله العظيمِ لذا نحن يَجِبُ دائماً أَنْ نُتوقّعَه.


المسلمون الأعزاء،اياكم آن تفقدوا الآمل في خالقكم. و تذكروا دائما انه مهما صعبت الاختبارات التي ستواجهونها، فقد واجه الصحابة رضوان الله عليهم اختبارات آصعب منها ،. إبن تيمية، أبو حنيفة، آحمد بن حنبل و العديد من آئمة الاسلام العظماء، وُضِعَوا خلف القضبان لَكنَّهم لم يستسلما ابدا، عمار بن ياسر رضي الله عنه شَهدَ تعذيب والديه وقتل أمِّه و آباه، حمزة قتل بوحشية، بلال عُذّبَ، أبو بكر ضُرِبَ إلى قُرْب الموتِ، ' عثمتن بن عفان تم اغتياله، والرسول محمد عليه الصلاة و السلام خُنِقَ وخُنِقَ. أَيّ نوع المشقّةِ المماثلةِ نواجهُ نحن في حياتِنا لأجل الله؟


إذا استمعت الى آراء المنافقين، ستسمعهم يقولون "نعم لكن ذلك كَانَ في وقتِهم. إنّ الحياة تَغيّرتْ ونحن نَعِيشُ في حالة مختلفة، "لا تستمع لشخص منافق لديه مرض في قلبه. لا شخصَ سَيَدْخلُ الجنةَ أبداً بدون مُوَاجَهَة الإختباراتِ الحادّةِ مِنْ الله العظيمِ في كُلّ مجالات الحياةِ، للآن الله سَيَختبرُ أولئك الذين يَحبُّ:


"عندما يتمنى الله الخير للشخص، يختبره." (البخاري)


سَمعنَا العديد مِنْ الناسِ الذين عِنْدَهُمْ خواصُ المنافقين في أغلب الأحيان يقولون للمجاهدين ولأولئك المسلمين المخلصينِ الذي فَقدوا أطرافَهم في سبيل الله أَو سُجِنوا من آجل الله، يقول المافقين لهم: "عاقبَكم الله. اذا لم تفعلو ما فعلتم لكنتم آحرار اليوم." نحن نوَدُّ أَنْ نُذكّرَهم باية من ايات الله بحيث يقول الله عز وجل:


"يآيها الذين ءامنوا لا تكونوا كالذين كفروا و فالوا الاخوانهم اذا ضربوا في الآرض آو كانوا غزى لو كانوا عندنا ما ماتوا و ما قتلوا ليجعل الله ذلك حسرة في قلوبهم و الله يحيي و يميت و الله بما تعملون بصير ." (ال عمران 3: 156)


في يوم من الآيام قد تجد انه لا يوجد غذاء لتآكله، و لا ملابسَ للِبس، و لا بيتَ للعَيْش فيه، و لا عائلةَ لطلب المساعدةِ، ولا أطرافَ لمُسَاعَدَتك على العمل . إذا اختبرك الله و وجدت نفسك في هذه الحالة ، آفضل شيء يمكن آن تقوله هو : الحمد لله رب العالمين!! الثناء كله لله و ان يتكُونُ ممتنُ إلى خلقك في اليسر و العسر. الجاحد الى خالقه سيعيش في بؤس و خزي طول حياته


"آم حسبتم آن تدخلوا الجنة و لما يآتكم مثل الذين خلوا من قبلكم مستهم البآساء و الضراء و زلزلوا حتى يقول الرسول و الذين امنوا معه متى نصر الله الا ان نصر الله قريب "(البقرة 2: 214)






"آحسب الناس آن يتركوا آن يقواوا ءامنا و هم لا يؤمنون () و لقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا و ليعلمن الكذبين)." (العنكبوت، 29: 2-3)


█████████████████████████████████████████



Translation in Urdu Language




Asslaam-o-Alaikum


BisamilAllah
ALLAH HUMMA SALEALA SAYEDINA MOHAMMAD


Aik Musleman ka azam aur hadaf sirf Allah SWT ki raza hasil karna hona chahiye is umeed ke sath k esa karne se uska Raab use inaam (Jannat) ata farmaye ga.
Jabke Janat uski wahid Manzil-e-Maqsood nahi hai balke uska maqsad sirf Allah SWT ki raza hasil karna hai.


Lekin, yeh Janat jiski hum baat kar rahe hain aik bari tadad main qurbaniyaan aur quwat-e-iradi mangti hai aur is baat ki tasdeeq hamare Rasool Hz. Mohammad SAW ne ki aur aik mashoor Hadees main Aap SAW ne farmaya:


" Jab AllAh SWT ne Jannat aur Jahanam ko wajood main laya to Allah SWT ne Jibreel AS ko Janat main behja aur kaha k: Jao Janat ko dekho aur un cheezon ko jo Main ne apne bandoon ke liye tayar kar rakhi hain. Jibreel AS Janat main gaye aur un cheezon ko dekha jo Allah SWT ne Janat ke logoon ke liye tayar kar rakhi hain. Wo wapis aaye aur kehne lage: Aap ke Jalal k sath kehta hun k jo koi b is ke (Janat) ke bare main sune ga is main dahel hona chahe ga.


Tab Allah SWT ne hukam diya k Janat ko muskiloon ke sath gheer diya jaye aur Jibraeel AS se kaha k dobara ja k dekho. Jibreel aik baar phir gaye aur dekha k Janat muhtlif pareshaniyoon aur sakhtiyoon se gheeri hoi hai. Wo wapis gaye aur Allah SWT se kehne lage: Muje dar hai k koi b is main dahil nahi ho sake ga.


Phir Allah SWT ne Unhe Jahanam ki Aag ki taraf behja aur kaha k: Jao aur dekho k Maine Jahanmiyoon ke liye kya tayaar kar rakha hai. Unhoon ne dekha k Jahanam tehoon ki shakal main hai jo aik dosre ke ooper hain. Phir Wo wapis aaye aur kaha: Jo b iske bare main sune ga is main kabhi jane ki koshish nahi kare ga. Tab Allah SWT ne hukam diya k ise khwahishoon aur arzoon k sath gheer diya jaye aur aik baar phir Jibreel ko behja aur kaha k dekho maine Jahanmiyoon k liye is main kya tayar kar rakha hi Wo aik gaye aur dekha aur kehne lage: Muje dar hai k koi bhi is main dahil hone se bach nahi sake ga."


(Muslim, Abu Dawood aur Imaam Ahmad)


Aur Aap SAW ne farmaya:
" Jahanam ki aag ko Khwahishoon ne gheer rakha hai aur Janat ko Muskiloon ne." (Bukhari aur Muslim)


Isliye ay Behno aur Bhaiyo is hadees ko sune ke baad hum yeh umeed kese rakh sakte hain k Janat ki taraf le jane wali rah sada, asan aur azmaishoon se pak ho? Hum achi tara se jante hain k Allah SWT ko razi karne aur Jannat main dahil hone ka wahid rasta Hz. Mohammad SAW aur Sahabah AS ke raste ko ikhteyar karna hai magar hamari aur Unki zindagi main kitni yaksaniyaat hai?


Hz. Mohammad SAW aur Sahabah Karaam ke sath apni hi Sarzameen main kisi Geer Mulki Mujram ki tara salook kiya jata, apka tamasher uraya jata, apko aziyaat di jati, apse boycott kiya jata, mara, zibah kiya jata aur ap par hamle kiye jate, in main se kitni takaleef hum ne uthai hain?


Jis lamha hum apni zara si dolat kho dete hain hamare waldeen hum se naraz hote hian, hamain kafar bulaya jata hai, aur naam nihad Muslemaoon se tankeed suni parti hai. Hum poori tara se Islam ki Dawat dena, hamara Aqeedah aur sari deeni sargarmiyaan pe haar maan jate hain.


Yeh baat hamare liye bohat eham hai k hum is tasawaar ko achi tara se samjain is deen main sabit qadam aur atal rehne ke liye. Allah SWT Momanoon ko hamesha azmaish main daleen geen, kabhi hamare Kkhandan ya Dolat ke zareeye ya kabhi Kufaar, Munafiqeen, bhatke huwe Muselmanoon ya bohat Qareebi Dostoon ke zareeye. Yeh Allah SWT ka wada hai isliye hamain in azmainshon ko hamesha qabool karna chahiye.


Pyare Muselmano, apne Raab se kabhi naumeed na ho. Hamehsa yaad rakho ke jo b azmaish apko peesh aaye, Sahaabah-e-Karaam ko isse kahin guna zyada mushkilaat ka samna karna para. Ibn Taymiyyah, Abu Haneefah, Ahmad bin Hanbal aur bohat se dosre azeem Ulamma ko slakhoon ke piche rakha gaya magar unhoon ne apne kam main musalhat nahi ki. Ammaar bin Yaasir RA ki apni ankhoon ke samne unki Walida ko azeeyat pohanchai gai aur phir unko katal kiya gaya. Hamza ke Jisam ko tukron main kata gaya, Bilaal ko azeeyaten di gai unki saans roki gai aur unka gala ghonta gaya. Esi konsi aziyatain humne Allah SWT ke liye apni zindagi main bardasht ki?


Agaar koi Munafiq ya Gunahgaar banda kahe, "Haan, magaar yeh unke zamane main huwa karta tha. Ab waqt badal chuka hai aur hum aik alag soorat-e-haal main reh rahe hain," uski baat par dehan na do kion ke uska Dil beemar hai. Koi bhi Insaan Janat main dahil nahi ho ga apni zindagi main Allah SWT ki taraf se di gai azmaishoon ka samna kiye bagair aur Allah SWT apne Mehboob bandoon ko azmain geen:


" Jab Allah SWT kisi ke liye achai chahte hain to usko azmaish main dalte hain." (Bukhaari)


Humne bohat se logoon ko, jinko Munaafiqeen ka naam diya jata hai, Mujaahedeen ke bare main kehte suna hai aur un sache Muselmanoon ke bare main jinhoon ne apne Aaza Allah SWT ki raza ke liye khoye ya Jailoon main dale gaye, " Allah ne in logoon ko saza di hai. Agaar unhoon ne ese bayaan na diye hote to aj wo aazad hote." Hum in logoon ko aik Aayaat yaad dilana chahain ge jis main Allah SWT ne farmaya:


" Ay Imaan Walo, tum un Kafiroon (Munafikoon) ki tara na ho jao jo apne Un Bhaiyoon ke bare main yeh kehte hain jo (kaheen) safar par gaye hun ya Jihad kar rahe hun (aur wahan mar jain) ke agaar wo hamare paas hote to na marte aur na katil kiye jate, take Allah SWT is (Gumaan) ko inke Diloon main hasrat banaye rakhen, aur Allah hi Zinda rakhta aur Marta hai. Aur Allah tumhare Aamal khoob dekh raha hai. (Quran 3:156)


Ho sakta hai aik din esa aaye ke apke paas khane ko kuch na ho, pehanne ko kapre na hun, rehne ko ghar na ho, koi halqa-o-ahbaab madad ke liye na ho aur apke Azah apko kam karne main madad na kar sakeen. Aagar aap ko kabhi Allah SWT ki taraf se azmaish peesh aaye aur aap apne apko esi halat main payain to sab se behtereen aur wahid baat jo ap kar sakte hain, yeh hai k aap AlhamduliAllah (sab tareefain Allah SWT ke liye hian) kaheen. " Apne Raab ka shukar dukh aur sukh main ada kareen. Beshaq jo apne Raab ka shukar ada karta hai wo is Duniya main aik badtareen zindagi guzare ga aur agle Jahan main uske sari muskalain aur pareshaniyaan door ho jain gi.


" Kya tum yeh gumaan karte ho ke tum (yuhn hi bina azmaish) Janat main dahil ho jao ge halanke tum par to abi in logoon jesi halat hi nahi aayi jo tum se pehle guzar chuke, unhain to tara tara ki sakhtiyaan aur takaleef pohanchi, is tara hila diya gaya ke khud Pegambar aur Unke Imaan wale Sathi bhi pukaar uthe ke Allah SWT ki madad kab aaye gi? Aagah ho jao ke beshaq Allah ki madad qareeb hai. (Quran 2:214)


" Kya loag yeh khayal karte hain ke inke sirf itna kehne se ke hum Imaan le aaye hain wo chor diye jain ge aur inki azmaish na ki jaye gi.
Aur beshak Un logoon ko bhi azmaya tha jo in se pehle the so yaqeenan Allah in logoon ko zaroor azmaish ke zariye numaya farma de ga jo Dawah-e-Imaan main sache hain aur jothoon ko bhi zaroor zahir kar de ga" (Quran 29: 2-3)


" Aur Hum zaroor bil zaroor tumhain azmain ge kuch khauf aur bhook se aur kuch maal aur janoo aur phaloo ke nuqsan se aur Ay Habeeb (SAW) Aap un sabar karne waloon ko khush khabri suna deen.
Jin par koi Museebat parti hai to kehte hain: Beshaq hum bhi Allah hi ka (Maal) hain aur hum bhi Usi ki taraf palat kar jain geen.
Yahi wo loag hain jin par inke Raab ki taraf se pe dar pe Nawazashain hain aur Rehmat hai aur yahi loag Hadayat Yafta hain." (Quran 2:155-157)

█████████████████████████████████████████



Translation in Albanian Llanguage






DËSHIRONI PARAJSËN? PËR TË DUHET PUNUAR. PARAJSA KA NJË ÇMIM


Qëllimi i vetëm i Muslimanit (ghaayah) duhet të jetë të kërkuarit e kënaqësisë së Allahut (xh.sh), ndërsa shpreson për këtë të shpërblehet nga Zoti i tij (me Parajsë). Kështu, Parajsa nuk është qëllimi i vetëm i jetës; në fakt është kërkimi i kënaqësisë së Allahut.


Megjithatë, Parajsa për të cilën flasim, kërkon sakrifica të mëdha dhe vullnet të fortë e kjo konfirmohet nga Profeti Muhammed (paqja dhe mëshira e Allahut qofshin mbi të), i cili në një Hadith thotë:


''Kur Allahu krijoi Parajsën dhe Ferrin (Xhenetin dhe Xhehnemin), e dërgoi Xhibrilin në Parajsë duke i thënë: 'Shko shikoje Xhenetin dhe çfarë kam pregatitur aty për banorët e tij.' Ai shkoi të shikojë dhe kur u kthye tha: 'Betohem mbi Madhështinë Tënde, që kushdo të dëgjojë për të, do të dëshirojë të hyjë aty.' Atëherë, Ai urdhëroi që ta rrethojnë me shumë mundime e vështirësi dhe i tha Xhibrilit: 'Shko përsëri dhe shiko.' Shkoi Xhibrili dhe kur i pa mundimet dhe vështirësitë që e rrethonin, u kthye e tha: 'Betohem mbi Madhështinë Tënde, kam frikë se askush nuk do mundet të hyjë aty.'
Më pas e dërgoi në Xhehnem (ferr) dhe i tha: 'Shko shiko çfarë kam pregatitur aty për banorët e tij.' Ai e pa të krijuar në shtresa zjarri, njëra mbi tjetrën. Kur u kthye tha: 'Betohem mbi Madhështinë Tënde, kushdo që të dëgjojë për të, do përpiqet të mos hyjë aty kurrë.' Atëherë, Allahu urdhëroi që ai të rrethohet nga pasione e dëshira dhe i tha: 'Shko shiko ç'kam pregatitur për banorët e tij.' Ai shkoi dhe kur u kthye tha: 'Betohem mbi Madhështinë Tënde, kam frikë se askush nuk do mundet t'i shpëtojë.'' (Muslimi, Abu Daudi & Imam Ahmedi)


I Dërguari i Allahut (paqja dhe mëshira e Allahut qofshin mbi të) ka thënë:
''Zjarri është i rrethuar nga dëshirat e pasionet (shahauaat) dhe Xheneti është i rrethuar nga vështirësitë.'' (Al-Bukhari & Muslimi)


Pra, vëllezër dhe motra, tani që i dini këto Hadithe, si mund të prisni që rruga për në Xhenet (parajsë) të jetë e thjeshtë, e lehtë dhe pa sprova? Ne e dimë mirë që rruga e vetme për të fituar kënaqësinë e Allahut dhe për të hyrë në Parajsë, është të ndjekim rrugën e Profetit Muhammed dhe shokëve të tij; por sa e ngjashme është jeta jonë me jetën e tyre?


Profetin dhe shokët e tij i përzunë nga vendlindja e tyre, i shanë, i torturuan, i tallën, i bojkotuan, i vranë, i përgojuan e sulmuan. Sa nga këto po vuajmë ne? Momentin që humbasim pak nga pasuria jonë, që qortohemi pak nga prindërit, që akuzohemi e emërtohemi nga jobesimtarët, apo kritikohemi nga disa të ashtuquajtur Muslimanë, heqim dorë nga thirrja në Islam (da'uah), nga besimi dhe nga zelli për të punuar për fenë e Allahut.


Është e domosdoshme për ne ta kuptojmë drejtë këtë koncept, në mënyrë që të mbetemi të fortë e të qëndrueshëm në fe. Allahu gjithmonë i sprovon besimtarët, ndonjëherë nëpërmjet familjes apo pasurisë, ndonjëherë nëpërmjet jobesimtarëve, hipokritëve (munafikëve), Muslimanëve të devijuar nga rruga e Islamit, ose nëpërmjet shoqërisë sonë të ngushtë. Kjo është përmendur nga Allahu i Madhërishëm, ndaj gjithmonë duhet të jemi në pritje të këtyre sprovave.
Të dashur Muslimanë! Kurrë mos i humbisni shpresat tek Zoti. Çfarëdolloj sprove që të kaloni, mendoni që shokët e Profetit (sahabët) kanë kaluar vështirësi shumë më të mëdha. Ibn Taimia, Abu Hanifa, Ahmad bin Hanbali e shumë dijetarë të mëdhenj u burgosën, por kurrë nuk u tërhoqën. Amar bin Jasiri ishte dëshmitar i torturimit dhe vrasjes së nënës përpara syve të tij, Hamzain e gjymtuan të vdekur, Bilalin a torturuan, Abu Bekrin e rrahën pothuajse për vdekje, Uthmanin e vranë dhe Profetin Muhammed (paqja dhe mëshira e Allahut qoftë mbi të) e torturuan,u përpoqën ta mbysnin e ta vrisnin. Çfarë mundimesh e vështirësish të ngjashme me këto kemi kaluar ne për hir të Allahut?


Nëse dëgjoni një hipokrit (munafik)të thotë: 'Po, por ajo ka qenë kohë tjetër. Realiteti i sotëm ka ndryshuar dhe ne jetojmë në një tjetër situatë', mos e dëgjoni pasi zemra e tij është e sëmurë. Askush nuk do të mund të hyjë në Parajsë pa kaluar sprova të ashpra e të vështira nga Allahu i Madhërishëm, në çdo fushë të jetës, sepse Allahu i sprovon ata që i do:


''Kur Allahu i do të mirën dikujt, Ai e sprovon atë.'' (Al-Bukhari)


Shpesh dëgjojmë njerëz me cilësitë e hipokritëve (munafikëve), të thonë për ata që luftojnë në rrugën e Allahut (muxhahidët), ose për ata Muslimanë të sinqertë që janë gjymtuar apo burgosur për hir të Allahut: ''Allahu i ka dënuar këta njerëz. Po të mos kishin vepruar në këtë mënyrë, nuk do tu kishte ndodhur gjë.'' Do të donim tu kujtonim këtyre njerëzve një ajet, ku Allahu (xh.sh) thotë:


''O besimtarë, mos u bëni si ata që nuk besuan dhe për vëllezërit e tyre që kishin dalë në udhëtim (tregtie e gjallërimi) ose që kishin shkuar në luftë thonin: “ Sikur të kishin ndenjur pranë nesh (e të mos dilnin), ata as nuk do të vdisnin, as nuk do të mbyteshin.'' Atë (bindje), All-llahu ua bëri një dëshprim në zemrat e tyre. Sepse All-llahu është Ai që jep jetë dhe jep vdekje dhe All-llahu sheh atë që ju punoni.'' ('Ali Imran 3:156)


Një ditë mund të mos keni ushqim për të ngrënë, as rroba për të veshur, as shtëpi ku të jetoni, as familje ku të mbështeteni për ndihmë dhe as gjymtyrë për të punuar. Nëse sprovoheni nga Allahu dhe e gjeni veten në një situatë të tillë, gjëja më e mirë që mund të bëni është të thoni: ''Falënderimi i qoftë Allahut (Elhamdulilah)!'' Qëndrojini mirënjohës e falënderues Allahut në të mirë e në të keq, në lehtësi apo vështirësi. Padyshim, ai që nuk i është mirënjohës Allahut, do të jetojë i mjeruar në këtë botë dhe në botën tjetër do të jetë i turpëruar e i poshtëruar.


''Po ju menduat se do të hyni në Xhennet, pa u sprovuar edhe ju me shembullin e atyre që ishin para jush, të cilët i patën goditur skamjet e vuajtjet dhe qenë tronditur, sa që i Dërguari thoshte e me të edhe ata që kishin besuar: “Kur do të vijë ndihma e All-llahut?” Ja (u erdhi ndihma), vërtetë ndihma e All-llahut është afër!” (Al-Bekare 2:214)


''A menduan njerëzit të thonë: “Ne kemi besuar'', e të mos vihen në sprovë? * Ne i sprovuam ata që shin para tyre, ashtu që All-llahu gjithqysh do t’i dallojë ata që thanë të vërtetën do t’i dallojë dhe gënjeshtarët.'' (Al-Ankabut 29:2-3)


''Ne do t’ju sprovojmë me frikë, me uri, me ndonjë humbje nga pasuria e nga jeta e edhe nga frytet, por ti përgëzoji durimtarët. * Të cilët, kur i godet ndonjë fatkeqësi thonë: “Ne jemi të All-llahut dhe ne vetëm tek Ai do të kthehemi!” * Të tillët janë ata që kanë bekime prej Zotit të tyre dhe mëshirë dhe të tillët janë ata të udhëzuarit.'' (Al-Bekare 2:155-157)



Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Followers